Check out my Guestbook!

•November 29, 2008 • Tinggalkan sebuah Komentar

[slideguest id=3242591731707227306&w=550&h=425]

Check out my Slide Show!

•November 29, 2008 • Tinggalkan sebuah Komentar

Pemilu Amerika 2008

•November 5, 2008 • Tinggalkan sebuah Komentar

300px-electoral_mapsvgPemilihan Umum presiden Amerika Serikat 2008 dijadwalkan pada tanggal 4 November 2008. Pemilu ini akan menentukan Presiden Amerika Serikat ke-44. Pemenangnya akan dilantik pada 20 Januari 2009. Dua calon utama dalam pemilihan ini diperkirakan adalah Senator John McCain dari Partai Republik dan Senator Barack Obama dari Partai Demokrat

Pada pemilu ini, Presiden Bush yang telah menjabat selama dua masa jabatan tidak diijinkan untuk dipilih kembali sesuai Amandemen ke-22 pada Konstitusi AS.

Calon kandidat

Berikut adalah orang-orang yang kemungkinan mencalonkan diri menjadi presiden:

Partai Demokrat

Partai Republik

Kejadian-kejadian penting

Vučinić reigns as Roma reel in Chelsea

•November 5, 2008 • Tinggalkan sebuah Komentar

AS Roma shrugged off their troubles in emphatic style, defeating ten-man Chelsea FC 3-1 at the Stadio Olimpico to reinvigorate their hopes of reaching the knockout stages from Group A.

Stunning strikes770231_mediumsquare1
A first-half goal from former Chelsea player Christian Panucci and two stunning Mirko Vučinić strikes gave the Italian side a deserved three points to lift them within a point of the visitors at the top of the section. Chelsea, suffering only their second defeat under Luiz Felipe Scolari and a first for an English club in this season’s UEFA Champions League, found a consolation goal through John Terry before an increasingly frustrating performance was completed by Deco’s late dismissal.

Rain in Rome

Despite a heavy downpour before kick-off, there was plenty of attractive football in the opening exchanges. At the heart of things early on, Deco fired the first shot in anger on ten minutes, moving into oceans of space 25 metres out before letting fly to force Doni into a fingertip save. Just as they had done at Stamford Bridge two weeks ago, Roma appeared happy to play on the counter. From one move, captain Francesco Totti, who had passed a late fitness test, flicked the ball to Vučinić but the Montenegrin’s opportunist volley cleared Petr Čech and the bar by a metre.

Doni defence
Yet the visitors remained in control, and had three chances to open the scoring in as many minutes midway through the half. First Deco and then Florent Malouda saw goal-bound shots deflected wide before a low, long-range effort from Frank Lampard stung the right hand of Doni. On the half-hour mark it was the Brazilian goalkeeper’s left hand which denied the Chelsea midfielder after a rasping right-footed drive, again from distance. Roma were looking like a team that had lost their last five matches but that all changed after they struck first after a well-worked free-kick on 34 minutes. Cicinho, receiving the ball out wide, crossed first time for Panucci, who side-footed in having been left all alone in front of Čech.

Special goals
With players and fans alike visibly lifted, Roma were soon playing with the confidence that had eluded them all season. Three minutes into the second half played the Giallorossi were two up. Totti and Matteo Brighi exchanged passes before the latter teed up Vučinić to drill a fierce shot to the left of the diving Čech from outside the box. The 25-year-old’s second goal, ten minutes later, was equally special as Vučinić dispossessed John Mikel Obi midway inside his own half and ran a full 70 metres before beating the Nigerian a second time and, finally, wrong-footing Čech at the near post to make it 3-0.

Terry again

Chelsea were given a glimmer of hope with 15 minutes to go when Terry prodded home from close in after Deco’s shot had fallen his way, but it was not enough and five minutes later the Portuguese received his second yellow card to complete a miserable night for the visitors.

Orlando Bloom

•November 4, 2008 • Tinggalkan sebuah Komentar

Orlando Jonathan Blanchard Bloom[1] (lahir 13 Januari, 1977) adalah seorang aktor Inggris. Pria ini mulai dikenal massa sejak awal tahun 2000-an, setelah memerankan Legolas di trilogi film The Lord of the Rings, dan memastikan diri sebagai salah satu aktor utama dalam film-film blockbuster Hollywood, seperti Troy, Elizabethtown dan Kingdom of Heaven. Bloom juga terlibat dalam film independen Haven. Bloom juga telah sukses memerankan Will Turner di tiga film Pirates of The Caribbean: Pirates of the Caribbean: Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl, Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest dan Pirates of the Caribbean: At World’s End. Kesuksesan aktor muda ini berlanjut ketika ia memulai debut profesionalnya di dunia teater, dalam drama berjudul In Celebration
Latar Belakang Keluarga

Bloom lahir di Canterbury, Kent. Ibunya, Sonia Constance Josephine Copeland, lahir di Calcutta, India, putri dari Betty Constance Josephine Walker and Francis John Copeland, seorang dokter dan ahli bedah;[1] . Keluarga-keluarga nenek dari ibu Bloom tersebar di Tasmania, Australia dan India, dan mereka semua orang Inggris asli, bahkan beberapa diantaranya kelahiran Kent[1]. Bloom pernah diberitahu kalau ayahnya adalah seorang pengacara Yahudi kelahiran Afrika Selatan, Harry Saul Bloom, tapi begitu beranjak dewasa dan setelah meninggalnya Harry, ibunya kemudian baru mengakui bahwa ayah biologis Bloom sebenarnya adalah Colin Stone, yang merupakan teman dari keluarganya. Sonia mengatakan kalau ia mengambil nama untuk putranya ini dari nama seorang komposer terkenal abad ke-17, Orlando Gibbons,[1]. Orlando mempunyai seorang kakak perempuan yang juga berprofesi sebagai aktor, Samantha Bloom, yang lahir pada tahun 1975.

Bloom berhasil lulus dari St Edmund’s School di Canterbury walaupun saat itu ia menderita dyslexia[2]. Pada tahun 1993, pria muda ini pindah ke London dan bergabung dalam National Youth Theatre, menghabiskan waktu belajar di sana sampai 2 musim lamanya dan mendapatkan beasiswa untuk belajar di British American Drama Academy.

Bloom mulai akting secara profesional dari sebuah peran pada satu episode TV drama Casualty, dan kemudian mendapatkan debut film pertamanya di Wilde (1997), dengan lawan main Stephen Fry, sebelum masuk ke Sekolah Musik dan Drama Guildhall di London, dimana ia belajar tentang seni peran, seni pahat dan fotografi. Pada tahun 1998, terjadi kecelakaan yang menyebabkan tulang punggungnya patah, kecelakaan jatuh dari lantai 3 sebuah gedung apartemen. Ketika itu, Bloom diberitahu bahwa ada kemungkinan kalau ia tidak akan bisa berjalan lagi. Namun, Bloom telah membuktikan hal sebaliknya, ia bisa sembuh total dan bisa berjalan keluar rumah sakit dengan kedua kakinya 12 hari setelah itu. Pada tulang punggung Bloom yang patah dipasangkan lempengan baja, yang tentunya kini telah dilepas sejak kesembuhannya itu, kecuali satu benda, sebuah baut. Sejak itu, Bloom rajin berlatih yoga dan pilates untuk menguatkan tulang punggungnya.

[sunting] Karir

Penampilan pertama Orlando Bloom di layar lebar, ternyata hanyalah sebuah peran kecil, menjadi salah seorang PSK muda, di film Wilde 1997. Kemudian, tak lama setelah lulus sekolah drama pada tahun 1999, Bloom mendapatkan peran besar pertamanya, sebagai Legolas di trilogi film The Lord of the Rings (2001–2003). Pada satu pengambilan gambar, kembali terjadi kecelakaan yang mengakibatkan beberapa tulang iganya patah, tapi Bloom, sekali lagi, bisa sembuh total dan dapat melanjutkan pengambilan gambar berikutnya.

Kesuksesan trilogi LOTR telah merubah peruntungan Bloom dari aktor yang tak dikenal menjadi salah satu selebriti terkenal. Di tahun 2002, laki-laki ganteng ini terpilih sebagai salah satu 25 Hottest Star Under 25 dari Teen People dan pada tahun 2004, menjadi Hottest Hollywood Bachelor versi majalah People. Berdasarkan poll yang dilakukan Sky Movies, Bloom juga terpilih sebagai pria yang para wanita ingin cium di bawah pohon mistletoe. Tidak hanya itu, masih banyak daftar lain dari banyak media dimana Bloom termasuk di dalamnya.

Kemampuan akting Bloom sendiri pun sudah diakui, dengan memenangkan penghargaan-penghargaan, seperti dari Hollywood Festival Award, MTV Movie Awards, Empire Award, European Film Award dan Teen Choice Award , dan banyak nominasi lainnya [3], termasuk nominasi “Best Male Performance” di penghargaan British National Movie Award yang baru pertama kali diadakan tahun 2007 ini. Semua pemeran karakter film LOTR mendapatkan nominasi Best Ensemble Acting pada acara penghargaan Screen Actors Guild Awards selama 3 tahun berturut-turut, dan akhirnya menang pada tahun 2003 untuk film ketiga, The Return of the King.

Selanjutnya Bloom berperan dengan lawan main Keira Knightley dan Johnny Depp di Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl, yang merupakan salah satu film blockbuster musim panas 2003. Ia lalu mulai merambah menjadi aktor pemeran utama di film Kingdom of Heaven dan Elizabethtown (keduanya beredar pada tahun 2005). Di kedua film ini, tuntutan peran yang harus dipenuhi Bloom lebih berat dibandingkan dengan tuntutan peran di film-film sebelumnya. Untuk memainkan peran Balian di Kingdom of Heaven, Bloom sampai harus menambah berat otot sekitar 15–20 pon dengan makan 6 kali sehari dan latihan angkat beban sepanjang pembuatan film. Sementara, untuk perannya sebagai Drew di Elizabethtown, Bloom harus bisa menanggalkan aksen Inggrisnya dan berbicara dengan aksen Amerika. Sayangnya kedua film tersebut tidak terlalu sukses di box office Amerika Serikat, tapi Bloom masih bisa bangga, karena Kingdom of Heaven telah berhasil di dunia internasional (laku lebih dari 250 juta dollar Amerika) dan penampilannya di Elizabethtown cukup mendapat pengakuan dari para kritikus film.

Proyek selanjutnya yang Bloom kerjakan, antara lain: film sekuel Bajak Laut Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest, yang beredar pada tanggal 7 Juli, 2006, dan film independen Haven, yang beredar di bioskop-bioskop tertentu saja di Amerika pada tanggal 15 September, 2006. Pembuatan film sekuel Dead Man’s Chest itu benar-benar menguras tenaga para aktor dan kru film, karena mereka juga sekalian mengerjakan sekuel ketiganya Pirates of the Caribbean: At World’s End, yang beredar tanggal 25 Mei, 2007.

Setelah film Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest laku sampai lebih dari 1 Milyar Dollar Amerika di box office, Bloom menjadi aktor kedua dengan 2 film sukses sampai lebih dari 1 Milyar Dollar ( Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest dan The Return of the King), setelah Bernard Hill (pemeran Raja Theoden, salah satu lawan main Bloom di 2 film Lord Of The Rings).

Berkat kesuksesan film Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest yang beredar pada tahun 2006 itu, atau bisa juga karena sejak berita putus cintanya dengan aktris Kate Bosworth, tidak bisa disangkal kepopuleran Bloom makin naik, sehingga pria tampan ini menjadi berita paling dicari nomor 2 setelah Paris Hilton dan sebelum kanker, bisa dibilang juga Orlando Bloom menjadi pria paling dicari tahun 2006.[4] [5]

Berkat keterlibatannya dalam Lord of The Rings dan Pirates of The Caribbean, yang keduanya sukses, Bloom resmi menjadi satu-satunya aktor yang terlibat dalam 2 trilogi film tersukses di dunia.

Bloom, yang sebenarnya berniat jadi seorang aktor teater setelah lulus dari sekolah musik dan drama Guildhall, menyatakan bahwa dia benar-benar ingin tampil di teater, dan saat ini memang sedang mencari materi teater yang bagus untuk dikembangkan.[6] Keinginan Bloom untuk tampil di teater pun terwujud. Bloom memulai debut pertamanya di dunia teater profesional dalam In Celebration pada tanggal 5 Juli – 15 September 2007. Drama “In Celebration” adalah karya tahun 1969 dari seorang penulis terkenal David Storey.[7] Terjun di dunia teater, bukanlah hal baru bagi Bloom, mengingat pria ini adalah lulusan dari sekolah drama. Debut pertama Bloom pun mendapat respon positif dari para kritikus dunia teater [8]. Bahkan Bloom mendapat nominasi “Newcomer of The Year” di penghargaan dunia teater, WhatsOnStage Theatregoers’ Choice Award.[9]. Selain mahir bermain pedang dan panah di film-film yang ia mainkan, Bloom ternyata punya sisi lucu juga. Keahlian Bloom berakting lucu ini diakui banyak orang ketika ia terlibat dalam serial komedi TV, Extra, karya seorang komedian Inggris kawakan Ricky Gervais.

[sunting] Kehidupan Pribadi

Orlando Bloom tinggal di London dan merupakan penggemar Tim Sepak Bola Inggris Manchester United. Di saat pembuatan film Kingdom of Heaven di Maroko, Bloom menyelamatkan dan mengadopsi seekor anjing saluki hitam dengan tanda putih di dadanya, anjing itu ia beri nama Sidi.

Pada tahun 2004, pria ini dilaporkan menjadi anggota resmi Soka Gakkai International, suatu aliran Buddha dengan ajaran Nichiren Daishonin. [10] [11] Bloom telah membenarkan hal itu dalam wawancaranya dengan majalah Details.

Tak disangka-sangka, selain sebagai aktor, Bloom juga seorang aktivis lingkungan. Sejak awal tahun 2000-an, aktor yang pernah mendapat nominasi Australian Film Institute (AFI) ini ikut dalam Global Green, suatu organisasi lingkungan [12]. Sebagai aktivis lingkungan, Bloom berusaha melakukan segalanya dengan pertimbangan lingkungan, seperti merenovasi rumahnya yang Ia beli di London sehingga memiliki panel tenaga matahari (solar), melakukan recycle barang-barang dan hemat penggunaan listrik. [12] [13].

Selain peduli lingkungan, Bloom juga peduli terhadap anak-anak, dan ia cukup sering ikut dalam acara sosial untuk anak-anak. Dikabarkan, UNICEF pernah mengajak pria tampan ini untuk menjadi salah satu duta internasional mereka dalam misi ke suatu tempat di daerah Asia Tenggara [12]

Bloom punya tato bertuliskan kata “nine” dalam huruf elf (peri) di pergelangan tangan kanannya, agaknya seperti suatu tanda akan keikutsertaannya dalam film the Lord of the Rings. Dikabarkan, berdasarkan ide dari Bloom juga, pemeran tokoh Fellowship lainnya (kecuali John Rhys-Davies) mendapatkan tato serupa. Yang konyol, gara-gara tato itu, Bloom malah jadi dibuat repot, karena selama dalam pengerjaan film lain, pria tampan ini harus menutupi tato tersebut. Tetapi, bukan tidak mungkin tato itu tetap bisa terlihat pada saat film Pirates of the Caribbean: The Curse of the Black Pearl. Dia juga punya tato berbentuk mirip matahari di bagian bawah kiri perutnya.

Pertemuan pertamanya dengan aktris Kate Bosworth terjadi di luar sebuah kedai kopi, beberapa waktu kemudian dia dikenalkan lagi pada gadis itu oleh seorang temannya, lalu dia bertemu lagi dengan Kate di acara perdana film The Lord of the Rings: The Two Towers. Kedua aktor itu berkencan sampai kemudian berpisah untuk sementara pada tahun 2005. Namun, pada tanggal 5 September 2006, beberapa sumber melaporkan bahwa pasangan muda itu resmi berpisah lagi.[14]

Sejak itu, orang-orang pun jadi “sibuk mencarikan” pasangan pengganti untuk Bloom, seperti menjodoh-jodohkannya dengan aktris-aktris yang kebetulan sedang dekat atau yang kedapatan sedang jalan bersamanya, seperti aktris cantik kelahiran Spanyol Penelope Cruz, bintang Inggris Sienna Miller, bintang cantik Uma Thurman, Jessica Biel, lawan mainnya di Elizabethtown Kirsten Dunst, sampai dengan model Miranda Kerr. Bahkan sampai ada situs jodoh yang menjodohkan Bloom dengan Britney Spears, sejak penyanyi muda itu cerai dengan Kevin Federline. Pria muda ini juga sempat digossipkan sedang dekat dengan Naomi Harris, pemeran Tia Dalma di Pirates of The Caribbean. Belakangan, Orlando Bloom digossipkan sedang dekat dengan Jennifer Aniston, mantan istri Brad Pitt. Namun, keduanya menyangkal gossip itu dan mengatakan bahwa mereka adalah teman.

Hello world!

•November 4, 2008 • 1 Komentar

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!